Al Hikamussalafiyyah, Pesantren Berusia 2 Abad di Purwakarta
Pondok Pesantren Al
Hikamussalafiyyah Cipulus didirikan pada tahun 1840 oleh KH Ahmad bin Kyai
Nurkoyyim yang akrab dipanggil Ajengan Emed. Pesantren sederhana ini
didirikannya di wilayah bekas ibukota Karawang, di Kecamatan Wanayasa,
Purwakarta.
Ajengan Emed merupakan santri
kesayangan ulama dan pahlawan besar Jawa Barat, Maulana Syekh Yusuf. Ajengan
Emed adalah murid yang rajin, cerdas, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang
tinggi. Dia menyerap dengan baik segala ilmu mulai dari ilmu agama Islam hingga
ilmu strategi perang yang memang dibutuhkan pada saat itu.
Saat itu, Belanda gencar
melakukan tekanan terhadap rakyat Indonesia. Kondisi itulah yang membuatnya
bercita-cita untuk mendirikan pesantren yang bertujuan untuk menghimpun para
santri untuk menyebarkan agama Islam serta membantu meraih kemerdekaan.
Pesantren tersebut dipimpinnya
langsung hingga Ajengan Emed wafat dan kemudian diteruskan oleh KH Nasyir
(1987-1900), KH M Arief (1900-1920), Kyai Sueb (1920-1937), KH Masduki
(1937-1942), kemudian KH Z Abidin (1942-1957).
Pada tahun 1957, pesantren ini
sempat bubar karena adanya gangguan dari DI/TII yang sedang berkecamuk di
daerah itu. Pimpinan pesantren saat itu akhirnya memutuskan untuk mengamankan
pesantren dan seluruh santrinya ke kota lain yang lebih aman.
Setelah situasi aman pada 1963,
KH Ijudin yang akrab dipanggil Ama Cipulus berniat meneruskan pesantren Al
Hikamussalafiyyah. Ama Cipulus mendirikan sebuah rumah dan langgar sederhana di
atas tanah wakaf seluas 0,25 hektar di Kampung Cipulus Kecamatan Wanayasa.
Perkembangan pesantren menjadi sangat pesat sejak saat itu. Jumlah santri terus
bertambah sehingga rumah dan langgar tidak mampu menampungnya.
Lihat juga Pengertian Santri Dari Segi Filosofi Bahasa
Kemudian dibangunlah sebuah
pondok asrama sederhana, tiangnya berupa kayu seadanya, berdinding anyaman
bambu dan dikerjakan langsung oleh para santri dan masyarakat sekitar.
Selang beberapa tahun, luas
pesantren menjadi 0,5 hektar dan pesantren diberi nama Suka Laksana. Kemudian
pada tahun 1975 atas saran para tokoh, nama pesantren itu diganti lagi dengan
nama pesantren Al-Hikamussalafiyyah. Nama itu memiliki arti pesantren itu
mengikuti jalan para ulama Salaf. Banyak lulusan pesantren ini yang kemudian
juga mendirikan pesantren juga di beberapa tempat.
Pada tanggal 15 Mei 1985, Bupati
Purwakarta meresmikan Pesantren ini sebagai Pusat Informasi Pesantren (PIP)
yang bertujuan untuk menyukseskan pola pendidikan santri dengan rumusan 4H
yakni Heart, Head, Hand, dan Health. Heart maksudnya, mendidik santri terhadap
iman, Islam, dan ihsan sehingga menjadi santri yang alim serta tangguh dalam
menghadapi hambatan, rintangan, dan ancaman. Head, maksudnya adalah mendidik
santri untuk mencerdaskan kehidupan santri sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan
pola berpikir Pemprov Jawa Barat yaitu akal cerdas akan melahirkan santri
berilmu pengetahuan serta tanggap terhadap zaman.
Hand, maksudnya adalah mendidik
santri supaya terampil dala berbagai sikap sehingga menjadi santri yang
cekatan. Sedangkan health, maksudnya adalah mendidik santri supaya mencintai
kebersihan dan kesehatan.
Selanjutnya, didirikanlah Yayasan
Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah pada 15 Agustus 1988. Di tahun yang sama
didirikan juga Madrasah Aliyah YPPA Cipulus.
Dengan perkembangan yang demikian
pondok pesantren Cipulus, telah mempunyai garis besar kebijakan pesantren yang
kemudian disempurnakan menjadi pola dasar dan pembinaan Pondok Pesantren
Al-Hikamussalafiyah yang berasaskan Tafaqquh fid dien, Dakwah, Taawaun,
Musyawarah, Ukhuwah Islamiyah.
Kurikulum untuk sekolah MA YPPA
Cipulus mengikuti kurikulum nasional sedang kitab yang dipelajari di pesantren
masih mempertahankan kitab klasik baik dibidang Aqidah, Fiqh maupun Tasauf.
Dalam memajukan pesantren ini, KH Ijudin dalam dibantu oleh putra putri dan
para menantunya.
Saat ini Yayasan Pondok Pesantren
Al-Hikamussalafiyah memiliki tingkat pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak
Alquran, Pondok Pesantren anak-anak, Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan juga cabang Pondok Pesantren
Al-Hikamussalafiyah Mambaul'ulum.
Dikutip dari detik.com
No comments