Level Kognitif Pada Kisi-kisi Soal
Saat guru berusaha untuk memutuskan dan membuat indikator dari sebuah kompetensi yang harus diraih. Guru harus mengetahui tentang apa itu level kognitif.
Pengertian
Level kognitif adalah kapabilitas siswa dalam penerimaan sesuatu yang dijelaskan dan diklasifikasikan kedalam tiga taraf kognitif.
Berikut merupakan tiga level kognitif, pada level 1 berkutat pada kapabilitas siswa di ranah kognitif yang rendah seperti pemahaman dan mengetahui (knowing).
Pada level 2 berkutat pada kapabilitas siswa di ranah kognitif yang menengah dan tinggi seperti implementasi dan pengaplikasian (applying).
Sementara pada level 3 berkutat pada kapabilitas siswa di ranah kognitif tingkat tinggi seperti penalaran (reasoning). Di taraf ini level kognitif terdiri dari sintesis, analisis dan evaluasi.
Perspektif level kognitif yang didasarkan pada teori Benjamin S. Bloom juga ada tiga, yaitu:
- Level 1: Menghafal/Mengingat (C1) dan Memahami (C2).
- Level 2: Mengaplikasikan/Implementasi (C3).
- Level 3: Analisis (C4), Evaluasi (C5), dan Membuat (C6).
HOTS dan LOTS
HOTS dan LOTS adalah konsep pendidikan yang ditawarkan pada teori Taksonomi Bloom. Dalam teori ini pendidikan memiliki bentuk yang mengelompokan tujuan pendidikan menjadi beberapa topik dan level kemampuan berpikir.
Topik atau level tersebut adalah level tingkat tinggi (HOTS Kepanjangan, Higher-order thinking skills) dan level rendah (LOTS kepanjangan, Lower-order thinking skills).
Berdasarkan pemaparan di atas perspektif level kognitif yang termasuk LOTS adalah C1, C2 dan C3. Sementara pada level kognitif HOTS mencakup C4, C5, C6.
Tujuan Level Kognitif
Pengetahuan (Knowledge)
Menghafal secara sederhana atau bisa mengenali fakta, prinsip, istilah, metode, kriteria, generalisasi atau teori tertentu. Siswa hanya memilih materi yang benar dari ingatannya
- Mengingat atau menghafal.
- Daftar, nama, definisikan, ulangi, hafalkan, ingat.
Pemahaman (Comprehension)
Mengerti secara sederhana yang ditunjukan dengan cara menafsirkan, mengartikan, meringkas, menyimpulkan sebuah kesimpulan yang sederhana. Siswa harus meletakan pengetahuan kedalam alternatif yang lain.
- Ungkapkan pemahaman ke dalam bahasa sehari-hari; Diskusikan pemahaman dan implikasinya; Terjemahkan ke dalam tiga bahasa (kata, gambar dan angka (matematika));
- Menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lainnya secara mandiri.
- Melaporkan, menemukan, menyatakan kembali, diskusi, deskripsi, jelaskan, mengungkapkan, mengidentifikasi, menghitung.
Penerapan (Application)
Menggunakan pengetahuan umum dalam situasi baru, spesifik dan konkret (tidak dipelajari sebelumnya).
Situasi yang baru atau berbeda; berupa masalah kompleks dan membingungkan yang membutuhkan pemilihan solusi.
- Tafsirkan, tunjukkan, gunakan, terapkan, tanggapi, ilustrasikan, dramatisasi, putuskan, peragakan.
Analisis (Analysis)
Membagi informasi menjadi bagian yang terpisah, menjabarkan keterkaitan antara bagian satu dengan yang lain atau struktur organisasi secara menyeluruh. Siswa membagi keseluruhan kompleks menjadi beberapa bagian untuk lebih memahami.
- Memecahkan, membuat diagram, menghubungkan, menilai, menganalisis, menghitung, memeriksa, membedakan.
Evaluasi (Evaluation)
Menilai pengetahuan atau informasi dengan kriteria tertentu sesuai standar internal atau eksternal.
- Menilai, merevisi, menilai, membandingkan, memilih, mengevaluasi, mengukur.
Mencipta (Create)
Membuat pengetahuan atau informasi menjadi bagian dari siswa dan bisa menyelesaikan masalah yang ada.
- Menyusun, mengarang, mengkreasikan, mengkode, mengkategorikan, merekonstruksi, menampilkan.
Level Kognitif yang Harus Dimengerti Guru
Penjabaran tentang kapabilitas siswa yang harus dipenuhi dari tiap-tiap level kognitif ada dibawah ini:
Level 1
Di level ini merupakan mengenai kapabilitas siswa dengan kesulitan yang rendah dalam memahami sebuah materi. Karena pada level ini siswa hanya dituntut untuk bisa mengingat dan memahami (Knowing).
- Mempertunjukan hafalan dan penguasaan pada materi pembelajaran dasar dan bisa menciptakan generalisasi yang simpel.
- Memperlihatkan kemampuan dasar saat memecahkan masalah dari sebuah materi pelajaran.
- Mempertunjukan penguasan dasar pada sebuah materi bergambar, tabel dan grafik.
- Bisa menunjukan cara menghubungkan bukti/fakta dasar dengan cara memakai istilah yang lebih simpel.
Level 2
Di level ini adalah mengenai kapabilitas siswa dalam pengaplikasian (Applying) atau menerapkan.
- Mempertunjukan pemahaman dan pengetahuan tentang materi pembelajaran. Selanjutnya siswa bisa mengaplikasikan ide dan konsep tersebut kedalam suatu bentuk.
- Siswa bisa memperlihatkan kemampuan dalam menafsirkan dan menganalisis sebuah data dan informasi secara dalam dan luas.
- Menunjukan cara memecahkan masalah yang ringan dan sulit dalam sebuah materi pelajaran.
- Bisa memahami dan mampu menafsirkan sebuah tabel, grafik dan gambar.
- Bisa menghubungkan fakta yang tersusun dan bisa membangun penjelasan dengan istilah/analogi lain.
Level 3
Di level ini adalah mengenai kemampuan siswa dalam logika dan penalaran (Reasoning), menganalisis, evaluasi dan membuat.
- Menunjukan penguasaan dan pemahaman yang mendalam tentang pelajaran. Selain bisa mengaplikasikan ide dan konsep dalam keadaan yang biasa dan umum, siswa juga dituntut untuk mampu dalam mengaplikasikan dengan berbagai cara.
- Bisa melakukan sintesis, analisis dan evaluasi setiap ide dan informasi ke dalam konteks yang dibutuhkan.
- Menjabarkan koneksi antara informasi dan konsep kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan.
- Bisa menafsirkan setiap ide rumit pada materi pembelajaran.
- Bisa menjelaskan sebuah ide dari realitas dengan istilah yang mudah dimengerti.
- Menemukan solusi dari masalah yang ada dan mengaitkan dengan banyak faktor.
- Mempresentasikan ide dan gagasan yang orisinal.
Kata Kerja Operasional Level Kognitif & Dimensi Pengetahuan
Berikut merupakan panduan kosakata pada level kognitif agar siswa bisa termotivasi dalam belajar.
Kata Kerja Operasional pada Tiap Level Kognitif dan Penjelasan
Ini merupakan panduan detail agar guru bisa menerapkan atau bisa membayangkan dari cara kerja level kognitif dengan mudah.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, kognitif memiliki beberapa tingkat. Ini menunjukan bahwa untuk menjadi cerdas, variabelnya ada banyak. Paling tidak dengan landasan teori Bloom tersebut guru dan pengajar bisa mempunyai gambaran bagaimana cara untuk mencerdaskan siswa dan tahu sistemnya.
Teori tersebut bisa menjadi salah satu acuan yang bagus untuk bisa mengembangkan potensi yang di miliki siswa.
No comments