Posisi Tidur Rasulullah Shalallahu 'alahi Wassalam dalam Penjelasan Medis




لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا ٱللهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab, 33 : 21)

            Sebagai suri teladan yang baik, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam telah banyak memberikan contoh dalam berbagai aktifitas kehidupan Beliau Shalallahu ‘alahi wassalam. Salah satu aktifitas penting yang tidak pernah ditinggalkan manusia adalah tidur. Tidur adalah  suatu aktifitas normal manusia yang bersifat sangat penting bagi kesehatan manusia sendiri. Tanpa tidur ritmik kehidupan manusia akan kacau balau.
Tidur adalah aktifitas manusia yang merupakan salah satu karunia Allah, dengan diberikan tidur manusia dapat mengistirahatkan dirinya, baik secara rohani dan jamani. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ 
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan". (QS. Ar Rum, 30: 23)

Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam sendiri dalam aktifitas tidurnya memberikan banyak sekali contoh, dimana tata cara tidur Beliau adalah tata cara tidur terbaik bagi manusia.
Kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang tidur adalah teladan terbaik. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah tidur melampaui batas yang dibutuhkan tubuh, tidak juga menahan diri untuk beristirahat sesuai kebutuhan. Inilah prinsip pertengahan yang Beliau ajarkan. Selaras dengan fitrah manusia. Jauh dari sikap ifrath (berlebih-lebihan) ataupun tafrith (mengurangi atau meremehkan). Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam.
Pada sebagian riwayat dijelaskan, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidur berbaring di atas rusuk kanan Beliau.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya(HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

Bahkan, diriwayat lain Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan sahabatnya untuk melakukan demikian :
Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu(HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

Posisi tidur dengan menghadap ke arah kanan ala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ternyata menarik perhatian oleh beberapa ahli kesehatan, karena itu beberapa dari mereka melakukan penelitian terkait dengan hal tersebut. 
Hasil penelitian tersebut sangat mengejutkan. Ternyata pola tidur dengan memiringkan (menghadapkan) tubuh ke arah kanan sangat bermanfaat bagi kesehatan secara umum. Berikut manfaat tidur menghadap ke kanan, antara lain :

 1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah.

2. Mengurangi beban jantung
Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur. Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri.

3. Mengistirahatkan lambung
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung.

4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi miring ke kanan.

5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi
Saat tidur pergerakan usus meningkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makanan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lama selama tidur memungkinkan penyerapan bisa optimal.

6. Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan tidur miring ke sebelah kanan, proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.

7. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.

8. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
  
9. Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.

Sekiranya kita mengkaji lembar-lembar sunnah niscaya kita kan mendapatkan petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang sempurna bagi umatnya. Tidak akan ada yang mengingkarinya kecuali orang yang memiliki sifat nifaq dan hasad dalam hatinya. 
Beliau telah memberikan teladan bagaimana kita meraih keridhaan ilahi dalam setiap detik dari hidup kita, kendati dalam masalah tidur. Maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Wallahu a’lamu bishshawab 

No comments